Pemikiran-pemkiran
tentang ekonomi sudah sangat berkembang pada abad ke 15, saat terjadi revolusi
pertanian di Eropa. Akan tetapi pengakuan terhadap ilmu ekonomi sebagai cabang
ilmu tersendiri baru diberikan pada abad ke 18. Aliran klasik muncul pada akhir
abad ke 18 dan permukaan abad ke 19 yaitu di masa revolusi industri. Pada waktu
itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut aliran klasik, ekonomi liberal
itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan
jumlah penduduk. Mula - mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan
jumlah penduduk,akan tetapi akhirnya terjadi sebaliknya, sehingga perekonomian
mengalami kemacetan
.
TEORI EKONOMI KLASIK MENURUT ADAM
SMITH
Menurut seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia, Adam Smith (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 berpendapat , untuk berlakunya perkembangan ekonomi
diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga
kerja bertambah. Pembagian kerja harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu
yang berasal dari dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas Pasar.
Pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi, sehingga
perdagangan internasional menarik perhatian. pasar terdiri pasar luar negeri
dan pasar dalam negeri. Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat
kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian
kerja akan terjadi dan akan menaikkan tingkat produktivitas tenaga kerja.
Berikut ada beberapa teori dari smith:
1. Sumber Pemikiran
Paham filsafat naturalis merupakan
landasan pemikiran Smith. Tetapi Smith tidak mulai dari nol, rantai panjang
telah merangkai landasan tersebut. Dalam aliran ini ditemukan nama-nama Stoic
dan Epicturus dalam filsafat alamiah Yunani kuno. Dalam kerajaan Romawi juga
tercatat nama-nama besar, seperti Cicero, Seneca dan Epictitus. Selanjutnya
dalam kurun waktu Renaissance dan Reformasi aliran ini kembali mengalami
modifikasi dalam karya-karya Bacon, Hobbes dan Locke. Aliran Pisiokrat
mengembangkannya lebih lanjut dan pada masa Adam Smith sepenuhnya mekar dalam
pemikiran ekonomi. Berbagai teori yang dibahas oleh Smith berutang budi kepada
nama-nama yang telah terkenal sebelumnya. Teori tentang uang, Smith
mengembangkan pendapat Hume dan Locke, bahkan uga Steurt. Karangan Petty,
Steurt dan Cantillon merupakan perintis sebelum Smith membicarakan teori nilai.
Seperti telah diutarakan sebelumnya, teori pembagian kerja berasal dari Plato,
Aristotles, dan Xenophon.bahkan contoh yang dibuat Smith tentang pembagian
kerja dalam pabrik jarum telah dimuat dalam sebuah Encyclopedie yang
terbit tahun 1775 di Perancis. Seorang guru besar di Universitas of Edinburgh
yang bernama Adam Ferguson (1723-1816), telah menulis hal yang sama, sehingga
timbul saling tuduh menuduh siapa memplagiat siapa. Pemikiran utama yang
ditulis Smith meliputi Filsafat sosial dan politik dan pemikiran ekonomi
diturunkan dari filsafat itu; kedua, hal-hal yang mengandung ekonomi teknis.
2. Filsafat Sosial dan Politik
menyatakan bahwa pada hakekatnya
perilaku manusia mempunyai enam motif. Keenam motif itu adala cinta diri
sendiri (self-love), simpati, keinginan untuk merdeka, mempunyai sopan
santun (sense of propriety), senang bekerja dan cenderung untuk saling
menukar, barter dengan barang-barang lain. Dengan dasar dan motif ini manusia
bebas mempertimbangkan dan memperoleh apa yang dia rasa patut untuk kepentingan
dirinya. Mencintai diri sendiri saling berkaitan dengan motif-motif lainnya,
terutama dengan motif simpati dengan motif ini akan dicapai keseimbangan
alamiah perilaku manusia, yang katanya diatur oleh invisible hand.
Konsekuensi dari motif tersebut adalah campur tangan pemerintah yang terlalu
jauh yang akan bersifat negatif.
Hasil-hasil dari pemikirannya
tentang social dan politik luar biasa. Pemikirannya sangat berpengaruh kepada para
usahawan dan politisi. Dia berbicara dengan para industrialiawan, yang memang
menginginkan pasar bebas. Pandangan-pandangannya senantiasa menentang
pengaturan ekonomi oleh negara dan sangat tidak setuju dengan monopoli serta
hak-hak istimewa yang dimiliki oleh sekelompok orang. Ini harus ditiadakan jika
ekonomi masyarakat ingin dikembangkan, sehingga kepuasan seluruh masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan dapat ditingkatkan.
3. TEORI NILAI
Teori nilai tidak kurang dari dua
ratus tahun sebeluim buku Smith yang terkenal itu terbit, ahli-ahli ekonomi
senantiasa mencari sumber akhir kekayaan suatu bangsa. Seperti telah diutarakan
pada uraian aliran pemikiran ekonomi, merkantilisme mengandalkan sumber
kekayaan pada perdagangan luar negeri. Sedangkan aliran fisiokrat melihatnya
dari sektor pertanian dan pertukaran. Adam Smith melanjutkan
pemikiran-pemikiran yang telah ada sebelumnya yakni yang telah dikemukakan oleh
Petty dan Chantillon. Smith melihat bahwa tenaga kerja adalah sumber dari
kebutuhan hidup. Menurut Smith, kekayaan suatu bangsa tergantung pada: Pertama,
tingkat produktivitas tenaga kerja dan kedua, jumlah penggunaan tenaga kerja,
yakni tenaga kerja produktif yang terpakai.
4. Teori Modal dan Distribusi
Pada uraian tadi telah disampaikan
bahwa pada ekonomi yang lebih modern, telah terjadi akumulasi modal dan lahan
dimiliki tuan lahan, sedangkan pemilik modal mendapat laba. Dengan demikian
terjadi pergeseran arti teori nilai yang semula dikemukakan Smith, yang
dianggap berlaku pada masyarakat dengan ekonomi yang primitif. Dengan demikian,
nilai nyata suatu barang sama dengan ongkos produksi. Jadi sumber nilai bukan
hanya tenaga kerja, tetapi juga lahan dan pemilik modal.
Timbul pertanyaan lain: dari mana
nilai surplus itu berasal? Smith menolah pendapat yang menyatakan bahwa surplus
berasal dari barang yang dijual dengan tingkat harga di atas nilainya. Nilai
mengandung dua bagian yakni, kepada tenaga kerja di satu pihak dan pemilik
modal (termasuk lahan). Di pihak lain tampaknya pengertian ini bergandengan
dengan paham Fisiokrat, yang dsebut dengan produit net. Tetapi Fisiokrat
berpendapat bahwa terjadi nilai tambah (value added) sebagai hasil
tenaga kerja, bukan hadiah dari alam. Dengan demikian sulit mengatakan bahwa
sumber nilai satu-satunya adalah tenaga kerja. Hal ini akan berangkai dengan
pandangan Ricardo dan Marx, dalam konsep nilai lebih. Namun, penjelasan
Smith sebagian menyangkut teori distribusi yakni hasil dari setiap
golongan masyarakat. Pertama, kelompok kerja subsisten, dan kedua, hasil dari
pemilik lahan, dan pemilik modal. Inilah yang membuat teori ongkos produksi
lebih relevan dari teori ongkos tenagba kerja.
Dengan demikian, laba merupakan
bagian dari nilai barang yang dihasilkan merupakan milik kapitalis. Hubungan
upah dan laba berlawanan. Peningkatan persediaan modal karena persaiangan
berakibat tingkat laba menurun sedangkan permintaan tegnaga kerja meningkat.
Keadaan terakhir ini akan meningkatkan pula tingkat upah. Tingkat laba menurut
Smith adalah sekitar jumlah modal yang hilang dalam proses produksi ditambah
jasa pemilik modal.
TAGS :
COMMENTS