Hidup
bergerombol merupakan kebiasaan yang tidak bisa dipisahkan dari budaya
mahasiswa, merupakan kegiatan untuk
mengurangi kejenuhan dan penat saat kuliah adalah bergelut dengan keadilan dan
kebijakan, kategori mahasiswa di klasifikasikan menjadi Hidones , Akademis dan
organisatoris menjadikan karakter mahasiswa terbentuk dalam kondisi yang sama
namun berparangkai yang berbeda dalam menghadapi masyarakat bahkan kebijakan,
mahasiswa yang memiliki trifungsi sebagai Agent Of Change, Social Control dan Man Of Analysis,
Sebagai
agen of change tentunya mahasiswa memiliki peran yang penting untuk menyampaikan
aspirasi rakyat yang dikelimpung ketidakadilan oleh kaum borjuis, namun tidak
sedikit pula mahasiswa yang lebih memilih untuk kuliah pulang, nugas dan pulang
kampung yang menjadi tradisi rutinansetap
pekan liburan bagi mereka yang
mengatasnamakan dirinya anak rantau, tentu hal yang sangat berbeda bagi saya
sebagai mahasiswa yang hidup di organisasi pergerakan, dengan visi misi Terwujudnya gerakan berlandaskan
Ahlussunnah Wal Jamaah serta Membentuk Pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa
kepada Allah SWT, berbudi luhur, cakap dan bertanggungjawab dalam mengamalkan
ilmunya dan memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Tantangan besar tentunnya bagi saya
mahasiswa pergerakan selain mengkaji isu dan materi merupakan kewajiban untuk turun dan membela
atas nama rakyat karena bagi kami, mahasiswa sebagai agen of change adalah
mahasiswa yang membawa perubahan tidak pada satu variable saja artinya tidak
hanya untuk menyampaikan tuntutan rakyat kepada pemerintah melainkan juga
memberikan kritik saran terhadap pemerintah yang bersifat solutif hingga keberadaan kami dapat menguntungan di
berbagai pihak,
Aksi turun jalan merupakan ciri khas
kami, saya akui dari berbagai kegiatan yang banyak organisasi kemahasiswaan
lakukan sepenuhnya memiliki tujuan yang baik terlebih untuk rakyat baik dalam
bentuk ceremonial ataupun tindakan nyata, banyak cibiran mengatakan menjadi
mahasiswa pergerakan lebih banyak hidup dijalan dan meneriakan keadilan namun
merugikan yang lain tanpa disadari, aah itu presepsi saja karena bagi kami
turun jalan membuktikan bahwa kami mahasiswa tidak tidur untuk meneriakan
keadilan dan kedzaliman yang menindas para proletariat.hingga bagaimana mungkin
sempat telinga kami mendengarkan cemohan orang yang tak bias berbuat apa-apa
untuk negri ini selain menggunjing karena dirinya tak mampu bertindak sepakat
kan???
Merugikan pengguna jalan? Sedikit
klarifikasi kegiatan turun jalan seberarnya ada banyak tahapan dan itu sudah
dijelaskan ketika kami mengikuti pelatihan kader dasar sehingga aksi bias
berjalan aman dengan prosedur yang ditentukan dan mengajak para pengguna jalan
dari berbagai lapisan pun untuk sadar bahwa mereka masih punya mahasiswa yang
tidak tinggal diam untuk membela mereka dalam artian membuka mensed mereka agar
lebih peduli dan merasakan hidup dalam belenggu ketidakadilan.
Mahasiswa pergerakan Universitas trunojoyo madura
semangat berkarya
TAGS :
COMMENTS